etika pasar bebas

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pasar bebas memperoleh pembenaran karena mampu mengalokasikan sumber daya dan mendistribusikan komoditas dalam cara-cara yang adil, mampu memaksimalkan utilitas ekonomi para anggota masyarakat, dan menghargai kebebasan memilih baik para pembeli ataupun penjual. Aspek-aspek moral dari sistem pasar ini sangat bergantung pada sifat kompetitif dari sistem itu sendiri. Jika perusahaan-perusahaan bergabung dan menggunakan kekuatan bersama untuk melakukan penetapan harga, menyingkirkan pesaing dengan tindakan-tindakan yang tidak adil, atau memperoleh keuntungan monopoli dengan mengorbankan konsumen maka pasar tidak lagi menjadi kompetitif dan hasilnya adalah ketidakadilan, penurunan utilitas sosial, dan pembatasan terhadap kebebasan memilih. 

Persaingan antara dua pihak atau lebih untuk memperoleh sesuatu yang hanya bisa dimiliki salah satu dari mereka. Persaingan terjadi dalam pemilihan politik, sepak bola, dimedan perang, dan dalam jalur dimana nilai didistribusikan di atas sebuah kurva. Namun persaingan pasar melibatkan lebih dari sekedar persaingan antara dua perusahaan atau lebih. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai etika pasar bebas yang dijadikan sebagai batasan atau pedoman dalam bertindak atau melakukan persaingan dalam pasar bebas.

B.     Rumusan Masalah

Bagaimanakah pengertian dari pasar bebas dan etika dalam pasar bebas ?

C.    Tujuan

Untuk mengetahui pengertian dari pasar bebas dan etika dalam pasar bebas.

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pasar Bebas

Pasar bebas dianggap mampu melindungi hak  atas kebebasan sejauh memungkinkan masing-masing individu untuk mempertukarkan barang-barang mereka secara sukarela dan bebas dari paksaan pemerintah. Pasar bebas dianggap mampu melindungi hak atas properti pribadi sejauh masing-masing individu bebas memutuskan apa yang akan dilakukan dengan apa yang dimilikinya tanpa interensi pemerintah.[1]

Pasar bebas merupakanperkembangandari pasar lokal dan nasional yang tidakmengenalketerbatasanwilayahtertentu. Pasar bebas merupakanakibat logis dari era globalisasi. Dalam pasar bebas suatukomoditastidakhanyaterbatasberasaldariwilayahsekitartetapisertamerta bisa datangdariwilayah-wilayah yang jauhjangkauannya. Kata kunci pasar bebas adalahefisiensi. Dalamperspektifekonomi islam, istilah pasar bebas tidakdigunakan, tetapimenggunakanistilah pasar sempurna.[2]

Pasar Bebas adalah suatu pasar dimana harga barang-barang dan jasa disusun secara lengkap oleh ketidak saling memaksa yang disetujui oleh para penjual dan pembeli, ditetapkan pada umumnya oleh hukum penawaran dan permintaan dengan tanpa campur tangan pemerintah dalam regulasi harga, penawaran dan permintaan.Pasar bebas adalah pasar ideal, di mana adanya perlakuan yang sama dan fair bagi semua pelaku bisnis dengan aturan yang fair, transparan, konsekuen & objektif, memberi peluang yang optimal bagi persaingan bebas yang sehat dalam pemerataan ekonomi. Pasar bebas diadvokasikan oleh pengusul ekonomi liberalisme. Salah satu ukuran kemajuan suatu bangsa dan keberhasilan suatu pemerintahan di era pasar bebas adalah tingkat kemampuannya untuk menguasai teknologi ekonomi(J.Gremillion).[3]

Dalam etika pasar islami, ekuiblirium diartikan sebagai titik pertemuan persamaan hak antara pembeli dan penjual.Hak pembeli untuk mendapatkan barang dan hak penjual untuk mendapatkan uang yang sepantasnya dari barang yang dijualnya. Dalam konteks hak ini, kewajiban-kewajiban masing-masing pihak harus terpenuhi terlebih dahulu, kewajiban bagi penjual untuk membuat produk yang berkualitas dan bermanfaat dan bagi pembeli untuk membayar uang tang sepantasnya sebagai pangganti harga barang yang diperoleh.

Peran pemerintah dalam mengatasi pasar bebas adalah melakkukan kebijakkan fiskal dan moneter, secara langsung melakukan kegiatan ekonomi (mendirikan perusahaan) dengan produksi barang publik, mengawasi agar kegiatan ekonomi yang merugikan dapat dihindari dan mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan yang besar yang dapat mempengaruhi pasar.[4]

B.     Etikadalam Pasar Bebas

Sebagaisebuah sistema, pasar bebas memilikikeunggulandalamperekonomian. Haliniterutamakarenadapatmenjaminefisiensiekonomidengan cara yang memuaskan. Yakniefisiensidalamkontekskemampuanuntukmenghasilkansuatukomoditasatau jasa yang terbanyak dan berkualitastinggidenganbiayarendah. Selainitumempunyaikeunggulan pula adanyajaminankeadilanmelaluiperlakuan yang sama dan fairbagisemuapelakuekonomi, adanya aturan yang jelas dan fair, memberipeluang yang optimalbagipersaingan yang bebas sehat dan fair, mempunyaikemampuanuntukmenjaminpertumbuhanekonomi dan memberipeluangbagiperwujudankebebasanmanusia.

Menurutaksiomakebijakan, pada pasar bebas dalamprosestawar-menawardilakukandengansikapkesukarelaan dan keramah-tamahan. Kesukarelaandalampengertian, sikapsukarela antara keduabelahpihak yang melakukantransaksiataukerja sama. Keduabelahpihak sama-sama mempunyaihakpilih atas transaksi dan tidakbolehbersegeramemisahkandiridaritransaksiituuntukmenjagajikaadaketidakcocokan, bahkanpembatalandalamtransaksitersebut. Haliniditekankanuntukmenciptakan dan menjagakeharmonisanhubungan dan cinta mencintai antara sesamapelakuatau mitra bisnis. Adapunkeramah-tamahanmerupakansikapramah, toleran baikdalammenjualmaupunmembeli. Darisikapdemikianmaka secara otomatisakanmelahirkanpersaudaraandalamkemitraan yang salingmenguntungkan, tanpaadanyakerugian dan penyesalan.

Posisiurgenitas dan strategisnyaetikabisnisdalamkonteksiniadalahmeliputtiduasegi. Pertama,dariaspekkeadilansosialsupayasemuapeserta yang terlibatdalamkompetisi pasar bebas diberikan dan mempunyaikesempatan yang sama. Kedua,etikabisnissangatdibutuhkansebagaijaminan agar kompetisiberjalandenganbaik secara moral. Pada konteksinituntutanetikadapatdirumuskandengan cara positif dan negatif. Secara positifkompetisiharusberjalan secara fairyakni agar diantarakompetiterterjadiwin-winsolution. Adapun secara negatif, bahwadalamkompetisitidakbolehada yang merugikanpihaklain. Dalamsuatubisniskepentingandirimerupakansuatuhal yang terpenting.Tetapikepentingandiritidak identic dengan egoism dantidakbolehmenjadi egoism yang menyebabkanadanyakerugianpadapihak lain.

MenurutIbnuTaimiyahdalam pasar bebas hargadipertimbangkanolehkekuatanpenawaran dan  permintaan. Secara tegasiaberkata :Naikdanturunnyahargatakselaluterkaitdengankezaliman yang dilakukanolehseseorang. Sesekalialasannyaadalahadanyakekurangandalamproduksiataupenurunanimpordaribarang-barang yang diminta.Jadijikamembutuhkanpeningkatanjumlahbarang, sementarakemampuannyaakanmenurun, hargadengansendirinyaakannaik. Disisi lain jikakemampuanpenyediaanbarangmeningkatdanpermintaanyamenurunmakahargaakanturun. Kelangkaandankelimpahantakmestidiakibatkanolehperbuatanseseorang.Bisasajaberkaitandengansebab yang takmelibatkanketidakadilan.Atassesekalibisajugadisebabkanketidakadilan.Mahabesar Allah yang menciptakankemauanpadahatimanusia.

Pada kontekstersebut, IbnuTaimiyahmenggunakanistilahkezaliman yang menampakkanadanyakenaikanharga pada masa yang disebabkanolehakibatketidakadilanataumallpraktek yang dilakukanolehpenjualdalampengertianmanipulasi yang menyebabkanketidaksempurnaan pasar. Karenaituiameletakkandasarwewenangregulasi pasar kepadapemerintah. Regulasiinibertujuanuntukmemeliharakejujuran dan memungkinkanpendudukdapatmemuaskankebutuhandasarnya.

Karenaitu pula pada konteksimplementasinyadilapangan, solusialternatifdiatasmempunyaiketergantungan pada sistema politik dan ekonomi pada sebuah negara. Yaitusebuah sistema sosialpolitik dan ekonomi yang dapatmenjamin secara konsekuenkegiatanbisnis yang baik, etis, dan fair. Dengandemikiandibutuhkansuatuperangkathukum yang adil pada satusisi dan pemerintah yang bersih, adil, dan berwibawa pada sisilain.

Dalamimplementasinyawalaupundalam pasar bebas terkesanadanyakebebasan antara kompetitordalammemasarkankomoditas yang dimilikinya, tetapibukanberartikebebasan yang tiadaterbatas. Kebebasandisinidalampengertianbahwa secara sadar dan tanpaadanyapaksaan pada pelakubisnismengoptimalkanupaya-upayabisnisnya.[5]

C.    Ciri – ciriPasarBebas

Ciri-ciriutamaperekonomianpasarbebas, yaitu :

1.      Kegiatan ekonomi ditentukan oleh keinginan pasar. Pengusaha dapat merencanakan tentang kegiatan ekonomi yang ingin dilakukankannya. Akan tetapi pada akhirnya pasarlah yang menetukan kelangsungan kegiatan setiap usaha.

2.      Kebebasan dalam memiliki harta. Implikasi dari kebebasan untuk menjalankan usaha, setiap individu bebas untuk mengumpulkan harta yang diperoleh dari bekerja dan menjalankan usaha.

3.      Menggalakkan perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi. Dalam usaha mereka untuk mendapatkan keuntunganberbagai perusahan harus berusaha untuk menciptakan barang baru, mengurangi biaya produksi dan memperluas pasar.

4.      Fluktuasi kegiatan ekonomi semakin besar. Dalam sistem perekonomian pasar bebas kegiatan ekonomi cendrung mengalami naik turun yang semakin besar, yaitu tingkat ketisakstabilannya semain tinggi.[6]

Adapunpasarbebassempurnaditandaidengantujuhhalsebagaiberikut[7] :

1.      Terdapatsejumlahpenjualdanpembelidantakseorangpunmemilikiperan (andil) pentingterhadappasar.

2.      Semuapenjualdanpembelibebasmasukdankeluarpasar.

3.      Setiappembelidanpenjualbenar-benarmemahamisecara total tentangapa-apa yang dilakukanolehsetiappembelidanpenjual.

4.      Barang-barang yang dijual di dalampasarhampirsama, sehinggasulitmengenaliasalusulpenjualdanpembelinya.

5.      Biayadankeuntunganpembuatandanpenggunaan yang dipertukarkandiperolehdaripembelianataupenjualanbarang-barangtersebutdanbukanmelalui yang lainnya di luaritu.

6.      Semuapembelidanpenjualmemanfaatkansemaksimalmungkinyaitumasing-masingmencobamengambilsebanyakmungkinatausekecilmungkin.

7.      Taka da lembagalain di luaritu, misalnyapemerintahmengaturharga, kuantitasataupunkualitasdaribarang-barang yang diperdagangkan di dalampasar.

D.    DampakPositifdanNegatifPasarBebas

Munculnyaglobalisasiataupasarbebastentuakanmemilikidampakpositifdannegatif. Globalisasidanpasarbebasakanmemberikankesempatankepadapelakudagangnasionaluntukmampumenjalinkerjasamabisnisdenganrekananluarnegeri, misalnyadalambentukwarlabausahapatungan, danagenpemasaran. Olehkarenaituumat Islam harusmampubersaingdalamkancahini.Rasulullahmemberikanpetunjukkepadaumatnya, bahwaperniagaanadalahjalanyang muliauntukmendapatkanrejeki.Beliaubersabda “Ketauhilahsesungguhnyasembilanbagianrejekiituadalahdalamperniagaan.”

Sementarasisinegatifnya, dengansemakintingginyainterdepedensiantar Negara, besarataukecilnyaefeknegatifglobalisasiperludicermati.Sebagaicontoh, belakanganini, berbagaimacammakanan (McDonal, Kentucky Fried Chicken, dan Dunkin’ Donats) internasionaltelahmasukkebeberapa Negara yang mayoritaspenduduknya Muslim atau Negara Islam. Olehkarenaitu, yang perludicermatiadalah status kehalalanmakanantersebut.Dengandemikian, sertifikat halal perlumenjadiperhatian.Ketidakpedulianakankehalalanproduk-produktersebutjelasakanmempengaruhiperilakuumat Islam, bahkando’a pun bisatidakdikabulkanoleh Allah SWT.

Efeknegatiflainnya, adalahdarikegagalanumat Islam dalamperannya di duniabisis.Era pasarbebasmemberikanpeluangsemakinbanyakmasuknyaekspatriatdari Negara asing, denganbayaran yang bersaingdenganbayaran SDM local. Makin banyaknyatenagaasing non muslipada level jabatan manager akanmemberipeluanginteraksilebihbesardengan SDM lokaldanikutmempengaruhikebijakanmanajemenprusahaan, sehingga proses peniruangayahidupberlangsungmakincepatatausemakintersisihdalamperandanpergaulan di kantor.[8]

PENUTUP

A.    Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Djakfar, Muhammad. HukumBisnisMembangunWacanaIntegrasiPerundangan

NasionaldenganSyari’ah. Malang: (UIN Malang Press). 2009.

G. Velasquez, Manuel. Etika Bisnis Konsep dan Kasus. Yogyakarta: Andi

Yogyakarta. 2005. Edisi-5.

Prof.Muhammad,EtikaBisnis Islam. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

https://samborajoviansyah.wordpress.com/2015/12/23/etika-bisnis-dalam-pasar

persaingan-bebas/

http://thoifursholahudin.blogspot.com/2013/02/pasar-bebas-dan-kebijakan

pemerintah_1379.html

https://yuumenulis.wordpress.com/2013/01/07/etika-pasar-bebas/

---

[1] Manuel G. Velasquez. Etika Bisnis Konsep dan Kasus. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. 2005. Hlm, 165.

[2]Prof.Muhammad,EtikaBisnis Islam. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.  hlm. 208-209.

[3]https://samborajoviansyah.wordpress.com/2015/12/23/etika-bisnis-dalam-pasar-persaingan-bebas/

[4]https://yuumenulis.wordpress.com/2013/01/07/etika-pasar-bebas/

[5]Prof.Muhammad,EtikaBisnis Islam. hlm. 209 – 210.

[6]http://thoifursholahudin.blogspot.com/2013/02/pasar-bebas-dan-kebijakan-pemerintah_1379.html

[7]Prof. Muhammad Djakfar. HukumBisnisMembangunWacanaIntegrasiPerundanganNasionaldenganSyari’ah. Malang: (UIN Malang Press). 2009. hlm. 338.

[8]Prof.Muhammad,EtikaBisnis Islam. hlm. 211.