Perencanaan SDM




BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
Perencanaan sumber daya manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah untuk memberikan kepada satuan kerjaa yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen sumber daya manusia akan menunujukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah dan tipe yang tepat. Dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia dimaksudkan untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan manusia dalam melakukan berbagai kegiatan dalam masyarakat.
Dalam berbagai kegiatan, perencanaan sangat penting perannya baik bagi seseorang, sekelompok orang, organisasi, perusahaan, dan sebagainnya. Dalam perencanaan sumber daya manusia, perencanaan harus selalu dilakukan agar dapat menampung segala perkembangan kebutuhan dan tuntutan di masyarakat yang semakin meningkat.
B.     Rumusan Masalah
Bagaimana proses perencanaan SDM, pengertian perencanaan SDM, manfaat perencanaan SDM dan tantangan yang dihadapi dalam perencanaan SDM ?
C.     Tujuan
Bisa menjelaskan dan mengetahui proses perencanaan SDM, pengertian perencanaan SDM, manfaat perencanaan SDM dan tantangan yang dihadapi dalam perencanaan SDM.
D.     Metodologi
Dalam penyusunan makalah ini metode penelitian yang digunakan secara kepustakaan yaitu dengan pengambilan data dari berbagai sumber.



BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Perencanaan SDM
Salah satu definisi klasik tentang perencanaan mengatakan bahwa perencanaan pada dasarnya merupakan pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan. Berarti bahwa apabila berbicara tentang perencanaan sumber daya manusia yang menjadi fokus perhatian ialah langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna lebih menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat, kesemuanya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan. [1]
Andrew E. Sikula (1981:145) mengemukakan : “perencanaan sumber daya manusia atau perncanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berintegrasi dengan rencana organisasi”.
George Milkovich dan Paul C. Nystrom, (Dale Yoder, (1981:173) mendefinisikan bahwa: “perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan pengimplementasan, dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang sangat bermanfaat secara ekonomis”.
Berdasarkan kedua pendapat diatas, maka perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja dapat diartikan sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan pengembangan, pengimplementasian, dan pengendalian kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan perencanaan organisasi agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawan yang tepat dan bermanfaat secara ekonomis. [2]
Perencanaan Sumber Daya Manusia (human resource planning/HRP) adalah proses sistematis untuk mencocokkan pasokan karyawan internal dan eksternal dengan lowongan-lowongan pekerjaan yang diperkirakan muncul dalam organisasi sepanjang periode waktu tertentu. [3]
B.     Proses Perencanaan SDM
Pada proses perencenaan SDM ditekankan bahwa para eksekutif SDM saat ini memfokuskan perhatian mereka pada cara sumber daya manusia membantu organisasi mencapai tujuan stratejiknya. Dengan demikian, para eksekutif SDM saat ini harus terlibat erat dalam proses perencanaan stratejik. Perencanaan stratejik adalah proses dimana manajemen puncak menentukan tujuan dan sasaran organisasi serta bagaimana tujuan dan sasaran tersebut dicapai.
Perencanaan stratejik disemua level organisasi dapat dibagi menjadi empat langkah: (1) penentuan misi organisasi; (2) penilaian terhadap organisasi dan lingkungannya; (3) penetapan tujuan atau arahan spesifik , dan (4) penentuan strategi-strategi untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai.

1.      Penentuan Misi
Langkah pertama dalam proses perencanaan stratejik adalah menentukan misi perusahaan. Misi adalah tujuan berkelanjutan atau alasan keberadaan suatu lembaga. Misi perusahaan adalah jumlah keseluruhan dari tujuan berkelanjutan perusahaan. Penentuan misi juga memutuskan apa yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut.
2.      Penilaian lingkungan
Setelah misi telah ditentukan, organisasi harus menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya dalam lingkungan internal serta ancaman-ancaman dan peluang-peluang dari lingkungan eksternal. Menyusun rencana stratejik melibatkan aliran informasi dari lingkunga internal dan eksternal. Dari dalam perusahaan datang informasi mengenai kompetensi, kekuatan, dan kelemahan organisasi. Memantau lingkungan eksternal memungkinkan para perencana strategi organisasi untuk mengidentifikasi ancaman-ancaman dan peluang-peluang dan menghindari ancaman-ancaman.
3.      Penetapan tujuan
Tujuan adalah hasil akhir yang diinginkan dari setiap aktivitas. Tujuam harus disusun hanya setelah analisis biaya-manfaat dari setiap alternatif dipertimbangka. Karena para profesional SDM berurusan dengan orang, sulit membayangkan adanya tujuan stratejik yang tidak akan melibatkan mereka dalam berbagai aspek.

4.      Penetapan strategi
Sekarang strategi-strategi bisa dikembangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Strategi-strategi harus disusun untuk mengambil manfaat dari kekuatan-kekuatan perusahaan dan meminimalkan kelemahan-kelemahan dalam rangka merebut berbagai peluang dan menghindari berbagai ancaman. Tugas untuk para perencana strategi untuk secara jelas mengkomunikasi cara organisasi mencapai berbagai sasarannya para profesional SDM harus terlibat erat dalam aktivitas-aktivitas tersebut karena komposisi angkatan kerja pasti akan mempengaruhi banyak strategi yang dipilih.
5.      Implementasi strategi
Begitu proses strategi diselesaikan, strategi harus diimplementasikan. Beberapa orang berpendapat bahwa implementasi strategi merupakan bagian yang sulit dan paling penting. Betapapun kreatif dan terumuskan dengan baiknya rencana stratejok, organisasi tidak akan mendapat manfaat jika rencana tersebut tidak diimplementasikan dengan benar. [4]

C.     Manfaat Perncanaan SDM
Dengan adanya proses perencanaan sumber daya manusia, suatu perusahaan dapat mengetahui informasi mengenai :
1.    Pendidikan pegawai
2.    Jenis kelamin pegawai
3.    Masa kerja pegawai
4.    Jabatan pegawai
5.    Penghasilan pegawai
6.    Status peperkawinan pegawai
7.    Jumlah sumber daya tersedia
8.    Tempat dan tanggal lahir pegawai dan sebagainya.
Informasi yang diperoleh mengenai sumber daya manusia ini digunakan oleh perusahaan sebagai dasarpengembangan atau promosi pembinaan sumber daya manusia dimasa yang akan datang. Perencanaan sumber daya manusia juga dilakukan untuk menjamin kesempatan kerja penuh bagi angkatan kerja sesuai dengan kebutuhanperekonomian negara indonesia.
Dengan perencanaan tenaga kerja diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat baik bagi perusahaan maupun bagi karyawan. Manfaat-manfaat tersebut antara lain : (Rivai, 2004, halm 48)
1.    Perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan secara lebih baik. Perencanaan SDM perlu diawali dengan kegiatan inventarisasi tentang SDM yang sudah terdapat dalam perusahaan.
2.    Melalui perencanaan SDM yang matang, efektivitas kerja juga dapat lebih ditingkatkan apabila sumber daya manusia yang ada telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
3.    Produktivitas dapat lebih ditingkatkan apabila memiliki data tentang pengetahuan, pekerjaan, pelatihan yang telah diikuti oleh sumber daya manusia. Dengan mengikutsertakan karyawan dalam berbagai pendidikan dan pelatihan, akan mendorong karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Melalui pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia yang diikuti dengan peningkatkan disiplin kerja yang akan menghasilkan sesuatu secara secara lebih profesional
4.    Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan tenaga kerja di masa depan, baik dalam arti jumlah dan kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan menyelenggarakan berbagai aktivitas baru.
5.    Salah satu segi manajemen sumber daya manusia yang dewasa ini dirasakan semakin penting ialah penanganan informasi ketenagakerjaan.
6.    Rencana sumber daya manusia merupakan dasar bagi penyusunan program kerja bagi satuan kerja yang menangani sumber daya manusia dalam perusahaan.
7.    Acuan dalam menyusun program pengembangan sumber daya manusia. Perencanaan sumber daya manusia dapat dijadikan sebagai salah satu sumbangan acuan, tetapi dapat pula berasal dari sumber lain.[5]

D.     Menentukan Kebutuhan SDM
Perencanaan sumber daya manusia memiliki dua komponen yaitu tuntutan dan ketersediaan. Peramalan kebutuhan melibatkan penentuan jumlah, keterampilan dan lokasi karyawan yang akan dibutuhkan organisasi di masa mendatang dalam rangka mencapai tujuan-tujuannya.
Permalan tersebut akan mencerminkan berbagai faktor, seperti perencanaan produksi dan perubahan produktivitas. Penentuan atas kemampuan perusahaan untuk mendapatkan karyawan-karyawan dengan keterampilan yang dibutuhkan dan dari mana sumbernya, disebut peramalan ketersediaan. Dalam rangka meramalkan ketersediaan, manajer sumber daya manusia mengamati sumber-sumber internal (para karyawan yang dipekerjakan saat ini) dan sumber-sumber eksternal (pasar tenaga kerja).[6]
1.    Meramalkan tuntutan sumber daya manusia
Sebagaimana didefinisikan sebelumnya, peramalan tuntutan melibatkan penentuan jumlah, keterampilan, dan lokasi karyawan yang akan dibutuhkan organisasi di masa mendatang dalam rangka mencapai tujuan-tujuannya. Sebelum tuntutan sumber daya manusia bisa diramalkan, permintaan akan barang dan jasa perusahaan harus diramalkan. Peramalan ini kemudian dikonversikan menjadi kebutuhan akan orang untuk menjalankan aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa tersebut.
Beberapa teknik untuk meramalkan kebutuhan sumber daya manusia saat ini digunakan para profesional SDM. Beberapa dari teknik tersebut bersifat kualitatif dan beberapa lainnya bersifat kuantitatif. Beberapa metode yang paling dikenal dalam bagian ini :









a.       Zero- Base Forecasting
Metode ini menggunakan tingkat karyawan organisasi saat ini sebagai titik awal untuk menentukan kebutuhan penyediaan staf di masa depan.
Pada dasarnya prosedur yang digunakan untuk perencanaan sumber daya manusia ini adalah sebagaimana yang digunakan untuk penganggaran berbasil nol , dimana setiap anggaran harus di validasi setiap tahun. Jika seorang karyawan dipecat, pensiun, atau mengundurjan diri dari perusahaan dengan berbagai lasan, posisinya tidaklah secara otomatis diisi. Kunci dari peramalan berbasis nol adalah analisis mendalam mengenai kebutuhan-kebutuhan sumber daya manusia. Biasanya posisi lowong tersebut tidak diisi dan pekerjaan yang ditinggalkan dibebankan kepada para karyawan yang bertahan
b.      Bottom-Up Approach
Dalam bottom-up approach, setiap level yang berurutan dalam organisasi, mulai dari yang terendah, meramalkan kebutuhannya, hingga akhirnya menghasilkan ramalan agregat mengenai karywan yang dibutuhkan. Pendekatan ini didasarkan pada anggapan bahwa manajer pada setiap unit harus mengetahui kebutuhan karywannya. Dimulai dari unit kerja pada level terendah dalam organisasi, setiap manajer unit membuat perkiraan jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk periode waktu tertentu dalam siklus perencanaan.
2.         Meramalkan ketersediaan sumber daya manusia
Meramalkan tuntutan SDM melibatkan penentuan jumlah, keterampilan, dan lokasi karyawan yang akan dibutuhkan organisasi di masa mendatang. Penentuan apakah perusahaan mampu memperoleh para karyawan dengan keterampilan yang dibutuhkan dan dari mana sumbernya, merupakan peramalan ketersediaan. Peramalan tersebut membantu menunjukkan kemungkinan terpenuhinya jumlah karyawan yang dibutuhkan dari dalam perusahaan, dari luar organisasi atau dari kombinasi kedua sumber tersebut. Kemungkinan lainnya adalah bahwa keterampilan yang dibutuhkan tidak langsung tersedia dari sumber yanga ada. [7]
E.      Tantangan di bidang Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia guna untuk menjamin bahwa setiap organisasi semakin mampu memperhitungkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan organisasi yang bersangkutan dimasa depan. Dengan perkataan lain, setiap organisasi pasti menghadapi berbagai tantangan yang menyangkut banyak segi kehidupan organisasi, termasuk tantangan di bidang sumber daya manusia.
1.    Tantangan Eksternal
Yang dimaksud dengan tantangan eksternal adalah berbagai hal yang pertumbuhan dan perkembangannnya berada di luar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya, akan tetapi harus diperhitungkan karena pertumbuhan dan perkembangan tersebut pasti berpengaruh baik secara positif maupun negatif terhadap organisasi. Tantangan eksternal meliputi bidang ekonomi, bidang sosial, bidang politik, bidang perundang-undangan, dan bidang teknologi.
2.    Tantangan Internal
Beberapa faktor yang merupakan tantangan internal antara lain :
a.       Rencana stratejika.
b.      Anggaran
c.       Estimasi produksi dan penjualan
d.      Usaha atau kegiatan baru
e.       Rancang bangun organisasi dan tugas pekerjaan. [8]








KESIMPULAN
Perencanaan Sumber Daya Manusia dalam organisasi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan akan kebutuhan pegawai atau sumber daya manusia dari suatu organisasi dimasa yang akan datang. Perencanaan sumber daya manusia memungkinkan bagian-bagian dari suatu organisasi untuk memperoleh pekerja dengan jumlah ytang tepat, kualitas yang memadai, dan dalam waktu yang tepat.
Perencanaan sumber daya manusia bagi organisasi atau perusahaan melalui penempatan karyawan dalam pekerjaan yang tepat dan dalam waktu yang tepat pula akan mengefektifkan peningkatan perencanaan sumber daya manusia untuk menjawab secara produktif segala tanggung jawab sosial dan tantangan-tantangan yang dihadapi dalam persaingan global.
Strategi perencanaan sumber daya manusia sangat diperlukan dan sangat penting untuk mempersiapkan seorang staf atau manajer yang berkeahlian tinggi dalam mengantisipasi tantangan mendatang. Karena tanpa suatu keahlian atau kemampuan yang tinggi, sumber daya manusia akan sulit untuk mengelola suatu unit kerja yang ada di lingkungan perusahaan.












DAFTAR PUSTAKA
Siagian P Sondang,Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta:Bumi Aksara.Cet. 7.1999
Mangkunegara Anwar Prabu.Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung:Refika Aditama.Cet. 2. 2006
Mondy Wayne.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta:Erlangga. Edisi 10. 2008
Widodo Suparno Eko.Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: Pustaka belajar. Cet. 1.2015


[1] Sondang P siagaan.manajemen sumber daya manusia.bumi aksara.jakarta:1999. Hal. 41
[2] Anwarprabu Mamgkunegara.perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia.refika aditama.bandung:2003. Hal. 5-6
[3] Wayne Mondy.manajemen sumber daya manusia.erlangga. 2008. Hal. 108
[4] Wayne Mondy.manajemen sumber daya manusia.erlangga. 2008. Hal. 106-107
[5] Suparno Eko Widodo.manajamen pengembangan sumber daya manusia.pustaka belajar. Yogyakarta.2015. hal  35-37
[6] Wayne Mondy.manajemen sumber daya manusia.erlangga. 2008. Hal.109
[7] Wayne Mondy.manajemen sumber daya manusia.erlangga. 2008. Hal.111

[8]  Sondang P siagaan.manajemen sumber daya manusia.bumi aksara.jakarta:1999. Hal 48

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modal Ventura

etika pasar bebas